Pernah nggak sih kalian buka sosmed, terus yang muncul konten viral tapi nggak berfaedah? Terus mikir, kenapa ya konten berfaedah susah viral? Yuk kita bahas!
Konten edukasi membantu kita untuk belajar tentang hal-hal yang belum kita ketahui. Di negara maju, konten edukasi banyak dan bisa kita temukan di berbagai media sosial, seperti Youtube, Instagram, Facebook, dan lain sebagainya.
Di Indonesia sendiri juga semakin banyak bermunculan konten edukasi di media sosial, namun pamornya masih kurang jika dibandingkan jenis konten lainnya. Kenapa ya kok bisa begitu?
Alasan Konten Berfaedah Susah Viral
Berikut ini ada beberapa alasan kenapa konten berfaedah, seperti konten edukasi susah viral di Indonesia:
1. Media sosial sebagai sarana hiburan
Anak muda jaman sekarang hidup di masa teknologi sudah sangat canggih. Informasi bisa didapatkan dengan mudah. Tetapi, tidak semua orang menggunakan media sosial untuk mengakses hal yang bermanfaat.
Sebagian besar pengguna media sosial menggunakan media sosial yang mereka miliki sebagai sarana untuk hiburan saja. Padahal, kita bisa mendapatkan banyak wawasan dari media sosial, loh! Jadi, manfaatkan media sosialmu dengan bijak, ya!
2. Pembahasan yang terlalu panjang
Poin ini yang sering membuat konten berfaedah susah viral. Karena, pembahasan yang panjang membuat audiens malas untuk menonton atau membacanya.
Konten yang berfaedah memiliki manfaat yang baik, namun pengemasannya harus bisa sederhana dan menarik agar audiens tertarik untuk membaca atau menontonnya hingga akhir.
3. Malas dan cepat bosan
Poin yang ketiga ini masih berkaitan dengan poin kedua. Jika konten bisa dikemas dengan cara yang menarik, maka audiens tidak akan mudah bosan. Selain itu, audiens juga harus bisa membuang rasa malas untuk belajar jauh-jauh supaya bisa belajar hal baru. Sehingga, jika diri dibekali dengan ilmu yang cukup, maka kita akan terhindar dari hoax yang tersebar di media sosial.
4. Kemasan yang tidak menarik
Sama seperti halnya menjual produk, konten edukasi yang berfaedah juga harus dikemas yang menarik. Visual yang bagus, jernih, atau animasi yang ringan juga bisa mempermudah audiens untuk memahami isi kontennya.
Jika konten berupa video, naratornya juga harus menarik. Kemasan konten yang tidak menarik akan membuat pengunjung tidak betah menonton atau membaca konten tersebut lama-lama. Karena, merasa bosan dengan kemasannya yang tidak menarik.
5. Rasa ingin tahu yang masih minim
Salah satu alasan mendasar kenapa konten berfaedah susah viral karena audiens tidak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan hal tersebut berguna untuk menambah wawasan dan sudut pandang mereka. Hal ini harus terus dipelihara sampai mereka beranjak dewasa. Sehingga, seseorang akan selalu haus ilmu.
Dengan menambah wawasan, seseorang akan selalu melihat dunia baru. Hal baru ini tentulah hal yang belum pernah kamu ketahui sebelumnya. Jadi, jangan malas untuk menambah wawasan dan tingkatkan rasa ingin tahumu, ya!
Nah, itu tadi beberapa alasan kenapa konten berfaedah susah viral di Indonesia. Jadi, buat konten kreator edukasi, kalian harus bisa mengemas kontenmu dengan menarik supaya audiensmu betah membaca atau menontonnya.
Mau belajar membuat konten yang menarik? Yuk belajar di Argia Academy! Informasi selengkapnya, bisa kalian buka di sini ya!